matriks lanjutan II
METODE SARRUS
Ciri khas metode ini adalah pola perkalian menyilang elemen matriks.
Ciri khas ini juga dimiliki pola Sarrus 4×4, hanya saja dengan jumlah pola yang lebih banyak yaitu 3 pola.
Contoh soal: Tentukan determinan matriks berikut ini!
Maka determinan matriks A, yaitu:
Det A =(-2)(3)(-8) + (4)(-7)(-1) + (-5)(1)(4) – ((-5)(3)(-1) + (-2)(-7)(4) + (4)(1)(-8))
Det A = (48 + 28 – 20) – (15 + 56 -32) = 56 – 39 = 17
Matriks 3×3 mempunyai sembilan elemen, jika salah satu atau beberapa elemennya bernilai nol.
Maka, perhitungan determinan dengan cara sarrus akan sedikit lebih cepat.
CONTOH SOAL
METODE MINOR DAN KOFAKTOR
Salah satu cara menentukan determinan matriks segi adalah denga minor-kofaktor elemen matriks tersebut.
Cara ini dijelaskan sebagai berikut:
Misalkan adalah suatu matriks yang diperoleh dengan cara menghilangkan baris ke-i dan kolom ke-j dari suatu matriks .
Didefinisikan sebagai berikut:
- Minor elemen diberi notasi , adalah .
- Kofaktor elemen , diberi notasi , adalah .
Contoh:
Misalkan suatu matriks A berukuran 3x3 seperti berikut ini:
maka diperoleh:
Definisi: Misalkan suatu matriks A = dan kofaktor elemen , maka:
CONTOH SOAL
EKSPANSI LAPLACE
Ada banyak sekali metode untuk menyelesaikan permasalahan mengenai determinan mulai dari sarrus, metode minor kofaktor, metode reduksi baris, dan lain-lain. Metode Larplace merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan determinan matriks.
Metode ini menggunakan bantuan determinan matriks 2x2 yang terbentuk dari pencoretan baris ke i dan kolom ke j. Kita dapat memilih akan mengekspansi ke arah mana yang kita mau, bisa searah baris ke i bisa juga searah kolom ke j .Contohnya dengan matriks A yang sama dengan contoh di atas dan kita ekspansi searah dengan baris 1.
Untuk aturan tanda positif negatifnya seperti berikut
Metode ini menggunakan bantuan determinan matriks 2x2 yang terbentuk dari pencoretan baris ke i dan kolom ke j. Kita dapat memilih akan mengekspansi ke arah mana yang kita mau, bisa searah baris ke i bisa juga searah kolom ke j .Contohnya dengan matriks A yang sama dengan contoh di atas dan kita ekspansi searah dengan baris 1.
yang dicoret adalah baris 1 dan kolom 1, maka
didapatkan sebuah bilangan baru dengan tanda positiv dengan cara mengalikan elemen pada baris 1 dan kolom 1 dengan determinan matriks sisa pencoretan yaitu Berikutnya kita coret baris 1 kolem ke 2 lalu dilanjutkan coret baris baris 1 kolom 3. Selesai untuk menghitung nilai determinannya tinggal menjumlahkan ketiga bilangan tersebut yaitu.
CONTOH SOAL
Matriks Balikan (Invers)
Orde 2x2
JIka A dan B matriks bujur sangkar sedemikian rupa sehingga A B = B A = I , maka B disebut balikan atau invers dari A dan dapat dituliskan ( B sama dengan invers A ). Matriks B juga mempunyai invers yaitu A maka dapat dituliskan . Jika tidak ditemukan matriks B, maka A dikatakan matriks tunggal (singular). Jika matriks B dan C adalah invers dari A maka B = C.
Matriks A = dapat di-invers apabila ad - bc ≠ 0
Dengan Rumus =
Apabila A dan B adalah matriks seordo dan memiliki balikan maka AB dapat di-invers dan
Contoh 1: Matriks
-
- A = dan B =
-
- AB = = = I (matriks identitas)
-
- BA = = = I (matriks identitas)
Maka dapat dituliskan bahwa (B Merupakan invers dari A)
Komentar
Posting Komentar